“Langkah-Langkah membuat Opini & Fakta, Surat,
Karya Ilmiah, Berita, Artikel, dan Iklan”
FITRI YUNITA MARANAY
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2011
1. Opini
Opini adalah Karya tulis yang disusun untuk mengungkapkan pendapat seorang penulis atas suatu fakta/data/pendapat orang lain berdasarkan rangkaian logika tersendiri. Logika opini terletak pada struktur tulisan.
a. Langkah-langkah menulis opini
1). Memilih Tema
1. Eksplorasi gagasan seluas mungkin banyak membaca, mendengar, berdiskusi
2. Pilih tema yang relevan dengan minat/ bidang kompetensi; sedang hangat
3. Pilih tema yang aktual jadi perbincangan publik
4. Tentukan sikap atas tema/masalah yang pro atau kontra.
2). Menentukan Judul
1. Judul mewakili ema yang takan dibahas atau pendapat yang akan diajukan,
2. Singkat antara 3 – 5 kata, dan padat (sarat makna),
3. Menarik dan menggugah orang untuk membaca tulisan secara keseluruhan,
4. Gunakan istilah/idiom popular.
3). Menyusun Alinea Pertama (Lead)
1. Satu alinea biasa mengandung satu pokok pikiran
2. Uraikan inti masalah dengan singkat (3-5 kalimat)
3. Alinea pertama mengandung pokok pikiran utama atau tesis yang akandipertahankan
4. Sifatnya, apakah menanggapi opini orang lain atau mengajukan opini tersendiri
5. Pilihan bentuk alinea bervariasi
4). Menyusun Aline Penjelas (Batang Tubuh)
1. Uraikan pokok pikiran utama (main idea) menjadi beberapa pokok pikiran penunjang/turunan
2.Setiap pokok pikiran itu disusun dalam alinea tersendiri
3.Hubungkan satu alinea dengan alinea selanjutnya dengan jembatan pikiran (bridging)yang kuat
4. Hubungan antar alinea bisa bersifat: kronologis (waktu), spasiologis (ruang), kausalitas (sebab-akibat).
5). Mengolah Gaya Kepenulisan
1. Deskripsi, memberikan fakta apa adanya secara detail
2. Narasi, menguraikan fakta secara kronologis/ spasiologis
3. Argumentasi, menjelaskan fakta dan sebab-akibat yang melatarinya
Kembangkan gaya yang cocok dengan karakter penulis atau tema yang dibahas
Setiap gaya memiliki efek yang berbeda kepada pembaca
6). Exploitasi Data dan Rujukan
1. Data penting untuk memperkuat tesis yang diajukan
2. Referensi penting untuk menunjukkan bahwa semua pendapat yang sama/ berbeda sudah dipertimbangkan
3. Kutipan data/referensi dalam format sederhana, karena panjang artikel terbatas
7). Menyimpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup
1. Simpulkan uraian yang terdapat dalam Alinea Penjelas dalam alinea penutup
2. Konfirmasi Alinea Penutup/Simpulan dengan Alinea Pertama/Pendapat Awal yang telah diajukan
3. Gunakan kalimat yang menggugah, bukan memaksakan kehendak
4. Buka kesempatan orang lain untuk berbeda pendapat, bukan merasa benar sendiri
8). Mengedit Tulisan
1. Selesaikan Draf Awal tulisan, apapun bentuknya, jangan ditunda-tunda
2.Endapkan tulisan awal selama beberapa waktu, lalu cari inspirasi/kesibukan, namun tetap perhatikan deadline/batas tenggat
3. Tinjau ulang Draf Awal dan periksa dari segi substansi, struktur argumentai atau gaya penulisannya
4. Lakukan koreksi mulai dari yang mudah: standar bahasa, validitas data/referensi hingga yang sulit keandalan argumentasi
9).MenyebarkanTulisan
1. Kirimkan Draf tulisan kepada sejumlah kawan atau mentor minta koreksi (yang
memahami standar penulisan yang baik dan penilaian).
2. Perbaikan Draf tulisan berdasarkan masukan dari semua pihak jadilah DRAF FINAL
danjuga pembacaan ulang sendiri.
3. Kirimkan artikel ke media massa yang sesuai dan minta alasan/komentar, jika artikel
tak dimuat.
4. Jaga hubungan baik dengan Editor Opini di sejumlah media, sehingga tahu kebutuhan
artikel macam apa yang bisa diakomodasi media.
5. Simpan artikel yang sudah dimuat atau yang belum dimuat di media, jadikan
khazanah pemikiran pribadi.
Contoh Opini:
Kenakalan Remaja, Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan
Sebenarnya menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para guru dan keluarganya, tetapi semua orang.Guru yang selalu mengusahakan keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus bangsa memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa, orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru yang harus demikian?.
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam kehidupan sehari-hari.
Terkesannya seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab alas an terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya, atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak nakal sementara mereka sendiri nakal.
Suatu siang saya agak miris melihat seorang remaja SMP sedang asik mengisap sebatang rokok bersama adik kelasnya yang masih di SD, itu terlihat dari seragam yang dikenakan dan usianya memang terbilang masih remaja.Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini. Apakah sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan kedalam kenakalan remaja.
Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua.
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain, tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai generasi penerus yang berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh apapun termasuk uang.Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia juga dapat melakukan kesalahan.
Akhir-akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan remaja, mari kita bersama-sama untuk menjadi guru bagi anak-anak dan para remaja kita para remaja belia, dengan selalu memberi contoh kebenaran dan memberi dorongan untuk berbuat kebenaran. Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar dan selamat dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa depan para remaja, semoga.
2. FAKTA
Contoh fakta:
Mineral mikro terdapat dalam jumlah sangat kecil di dalam tubuh, namun mempunyai peranan esensial untuk kehidupan, kesehatan, dan reproduksi.Kandungan mineral mikro bahan makanan sangat bergantung pada konsentrasi mineral mikro tanah asal bahan makanan tersebut.
Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi tahun2004 rela menetapkan angka kecukupan rata-rata sehari untuk mineral mikro besi (Fe), seng (Zn), iodium (I), selenium (Se), mangan (Mn) dan Flour (F). di Amerika serikat selain itu ditetapkan juga angka antarbatas sementara yang dianggap aman dan cukup untuk dikonsumsi bagi mineral mikro tembaga (Cu), krom (Cr), dan molibden (Mo), sedangkan kebutuhan manusia akan mineral mikro arsen (As), nikel (Ni), silicon (Si), dan boron(Bo) masih dalam penelitian.
3. SURAT RESMI DAN TIDAK SURAT RESMI
a. Langkah-Langkah menulis surat resmi
1). kepala surat
Dalam penulisan kepala surat hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1. Nama instansi tidak disingkat, misalnya oasis, tetapi organisasi sekolah intra sekolah
2. katajalan tidak disingkat.
3.Kata telepon hendaknya ditulis dengan cermat dan tidak disingkat.
4.kata kotak poshendaklah ditulis dengan cermat, yaitu kotak pos; jangan disingkat. Jangan pula gunakan P.O.BOX atau post office box.
5.Kata telepon dan kotak pos diikuti oleh nomor tanpa diantarai dengan tanda titik dua (:), sedangkan nomor-nomor yang mengikutinya ditulis dengan tanpa tanda titik atau spasi pada setiap hitungan tiga angka karena bukan merupakan.
2.Tanggal penulisan surat
Tanggal surat ditulis lengkap, yaitu tanggal ditulis dengan angka, bulan ditulis dengan huruf yang diawali huruf kapital, dan tahun ditulis dengan angka. Sebelum tanggal tidak dicantumkan nama kota, karena nama kota sudah ada pada kepala surat. Setelah tanggal tidak ada tanda baca.
3. Nomor, lampiran, dan hal surat
Kata nomor, lampiran, dan hal ditulis dengan diawali huruf kapital dan diikuti dengan tanda titik dua (:) yang ditulis secara estetik sesuai dengan panjang ketiga kata tersebut.
Kata nomordan lampirandapat disingkat secara taat asas dengan no dan lamp:
Nomor: 110/U/OSIS/2007
No: 110/U/OSIS/2007
Nomor: 110.U.OSIS.2007
Kata Lampiran atau Lamp.diikuti tanda titik dua (:) dan disertai jumlah barang yang dilampirkan. Jumlah barang ditulis dengan huruf, dan tidak diakhiri dengan tanda baca.Awal kata yang menyatakan jumlah ditulis dengan huruf kapital. Penulisan lampiran yang benar:
Lampiran: Satu berkas
Lamp: Satu berkas
Kata hal diikuti oleh tanda titik dua dan disertai dengan pokok surat yang diawali dengan huruf kapital tanpa diberi garis bawah dan tidak diakhiri tanda baca. Pokok surat hendaknya dapat menggambarkan pesan yang ada pada isi surat. Penulisan hal yang benar:
Hal: Permohonan izin
Hal: Perpanjangan izin penelitian
Hal: Permintaan data lomba desa 2011
4. Alamat tujuan
Dalam menuliskan alamat surat, hal-hal berikut perlu diperhatikan.
1. Penulisan nama penerima surat harus cermat dan lengkap sesuai dengan kebiasaan si pemilik nama menulis namanya.
2. Nama diri penerima surat ditulis dengan huruf kapital pada awal setiap unsurnya, bukan huruf kapital semua.
3. Penulisan alamat surat juga harus cermat, lengkap, dan informatif.
4. Untuk menyatakan yang terhormat pada awal nama penerima surat cukup ditulis yth.Dengan huruf awal huruf kapital disertai dengan tanda titik. Penggunaan kata kepada sebelum nama diri tidak diperlukan karena kepada merupakan kata penghubung antar bagian kalimat yang menyatakan arah. Alamat pengirim juga tidak perlu memakai kata dari yang menyatakan asal.
5. Kata saudaraditulis dengan disingkat, sdr. sedangkan kata Bapakdan Ibuditulis lengkap, tanpa disingkat.
6. Jika nama orang yang dituju bergelar akademik sebelum namanya, seperti Dr,atau Drs,atau memiliki pangkat seperti kolonelatau kapten, kata sapaan Bapak, Ibu, Saudara tidak digunakan.
7. Jika yang dituju nama jabatan seseorang, kata sapaan tidak digunakan agar tidak berhimpit dengan gelar, pangkat, atau jabatan.
8. Kata jalanpada alamat surat tidak disingkat. Alamat yang lebih sempit dengan alamat yang lebih luas tingkatannya diantarai dengan tanda koma.
9. Nama alamat yang dituju hendaklah nama orang yang disertai dengan nama jabatannya, atau nama jabatannya saja, dan bukan nama instansinya.
5. salam pembuka dan penutup
a. Salam pembuka
Salam sejahtera,
Saudara…,
Ibu… yang terhormat,
b. Salam penutup
Hormat saya,
Hormat kami,
Salam takzim,
Wassalam,
6.isi surat (tubuh surat)
Secara garis besar, isi surat dapat dikelompokkan menjadi bagian pembuka, bagian isi, dan bagian penutup.
Contoh bagian pembuka
1. Pada tanggal 5 Februari 2007 kami akan menyelenggarakan lomba pembacaan puisi. Tujuan lomba adalah ….
2. Pernyataan Saudara yang tertera pada surat Saudara tanggal 25 Januari 2007, No. 29/Pr./H/I/2007 akan kami jawab sebagai berikut.
Contoh bagian penutup
1. Atas perhatian Saudara kami sampaikan terima kasih.
2.Demikianpermohonan kami. Atas perhatian dan perkenan Bapak, kami menyampaikan terima kasih.
7. pengirim surat (tanda tangan, nama terang, dan jabatan)
Penulisan pengirim surat perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1. Nama tidak perlu ditulis dengan huruf kapital seluruhnya, cukup ditulis dengan huruf kapital pada huruf pertama tiap unsurnya.
2. Nama tidak perlu diberi tanda kurung, digarisbawahi, dan tidak perlu diakhiri dengan tanda baca.
8. Tembusan (jika diperlukan)
Ketentuan penulisan tembusan adalah sebagai berikut:
1. Jika tembusan lebih dari satu, diberikan nomor urut tembusan.
2. Pihak yang diberi tembusan hendaknya nama jabatan atau nama orang, bukan nama instansi.
3. Dalam tembusan tidak perlu diberikan Kepada Yth atau Yth.
Penulisan Alamat yang benar:
Tembusan
1. Kepala Sekolah
2. Pembina Osis
3. Ketua Osis
ContohSurat:
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS INDONESIA
SMP NEGERI 613
Jakarta, 22 Oktober 2008
Nomor : 132/YP-UI/SMPN-613/XIII/2008
Lampiran : -
Perihal : Undangan Latihan
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Orangtua/Wali
Siswa SMP Negeri 613
di Jakarta
Dengan hormat,
Dengan maksud melatih dan menambah pengalaman murid yang mengikuti Ekstrakurikuler Golf, kami menyampaikan kepada Bapak/Ibu Orangtua/Wali bahwa akan diadakan latihan tambahan menjelang Turnamen Pelajar pada:
1). Hari, tanggal : Jumat, 24 Oktober 2008
Waktu : Pukul 15.00 – 18.00 WIB
2). Hari, tanggal : Minggu, 26 Oktober 2008
Waktu : Pukul 19.00 – 21.00 WIB
3). Hari, tanggal : Jumat, 31 Oktober 2008
Waktu : Pukul 15.00 – 18.00 WIB
Tempatnya di Lapangan Golf Pondok Indah.
Sehubungan dengan hal tersebut, kami sangat senang apabila Bapak/Ibu dapat mengijinkan putra-putrinya pada latihan tersebut.Apabila ada hal-hal yang perlu ditanyakan, silahkan menghubungi guru pembimbing Ekstrakurikuler Golf yaitu bapak Rizal Ahmad, S.Pd. pada nomor 081324354657.
Demikian undangan yang kami sampaikan, atas perhatian Bapak/Ibu, kami mengucapkan terima kasih.
Kepala SMP Negeri 61
Wakil Bidang Kesiswaan
Muhammad Arief Gunawan, S.Pd
b. Surat Tidak Resmi
1. Alamat dan tanggal
Alamat dan tanggal harus berada di sudut kanan.
Setelah Anda menulis alamat, meninggalkan baris dan menulis tanggal.
2. Salam
Salam paling umum dalam suratinformal adalah "Dear ...."
Perhatikan bahwa hal itu diikuti oleh tanda koma.
Anda harus menggunakan kebijaksanaan Anda. Tentunya jika Anda menulis kepada ayahmu, Anda tidak akan menggunakan "Hei!" Kecuali tentu saja Anda sangat dekat.
yang harus diperhatikan dalam penulisan surat tidak resmi yaitu paragraf, karena surat informal biasanya ditulis dengan tangan, paragraf biasanya indentasi. Namun, dengan lebih banyak orang menggunakan komputer mereka untuk melakukan sebagian dari tulisan mereka, hal ini menjadi praktik umum untuk menulis paragraf tanpa lekukan-seperti cara yang satu ini ditulis. Ini, tampaknya, adalah cara modern menulis paragraf.
Contoh surat tidak resmi: Undangan Aqiqah
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Tanpa mengurangi rasa hormat, buat semua teman-teman, saya mengundang untuk menghadiri AQIQAH putra pertama saya yang bernama Baninka Azhim Askari pada :
Hari : Minggu 20 Juni 2011
Pukul : 09.00 s.d selesai
Tempat : Jalan kemaraya No 88 kendari.
Kehadiran teman-teman merupakan anugrah yang sangat kami syukuri.Semoga do’a dariteman-teman juga tetap tercurahkan pada keluarga kami.
Terima Kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
4. KARYA ILMIAH
a. Langkah-Langkah Menulis Karya Ilmiah
1. Bagian awal
Halaman Judul :
Sebuah judul pada dasarnya menggambarkan kelengkapan menganalisis, jangkauan
wilayah, domain penelitian, waktu dan metode yang dipakai serta kesimpulan yang didapat.
Syarat judul karangan :
(1). Tepat artinya segala isi yang terkandung di dalam karangan itu dapat terlihat dari
judul tersebut.
(2). Ekonomis maksudnya judul sebaiknya sependek mungkin tanpa mengu-rangi arti
atau isi atau luas lingkungan yang tercakup di dalam karangan.
(3). Langsung maksudnya judul karangan tidak perlu berbelit-belit dan dibuat-buat
supaya tampak ilmiah.
(4). Jelas maksudnya bahasa, kalimat dan kata-kata yang dipergunakan di dalam judul
karangan hendaknya bahasa, kalimat dan kata-kata yang dapat dimengerti dan dapat
dihindari kalimat-kalimat atau kata-kata yang kabur atau ambivalen. Istilah-istilah
yang terdapat di dalam judul itu haruslah tepat dan dapat dipertanggungjawabkan
oleh penga-rang.
(5).Sederhana
(6).Baru
(7). Logis artinya judul karangan itu benar dari segi ilmiah, dan beralasan menurut
logika.
2. Judul dalam
Halaman pengesahan
Kata Pengantar :
Berisi tentang ucapan puji syukur, rasa terimakasih penulis kepada siapapun yang terlibat atau yang membantu dalam penulisan karya ilmiah penulis tersebut.
3. Daftar Isi
Maksud penyusunan daftar isi terutama untuk memudahkan pembaca (dan pengarang) untuk mengetahui klasifikasi dan keseluruhan isi karangan.
Daftar Tabel, Bagan, Foto, Gambar :
Maksud utama penyusunan statistik adalah untuk memudahkan pandangan sehingga sekaligus dapat menggambarkan ke-seluruhan peristiwa. Di samping itu untuk memudahkan interpretasi dan analisa.
4. Bagian isi
a. Bab I Pendahuluan
1). Latar belakang : diskripsi masalah, data awal yang mendukung adanya masalah dan akar
timbulnya masalah. Mengapa dan apa yang mendorong peneliti memilih topik penelitian
ini.
2). Rumuskan masalah secara jelas, singkat, termasuk konsep-konsep yang digunakan,
masalah dibatasi, bagian mana yang digarap, mengapa bagian itu yang diambil, dan
gambarkan pentingnya masalah: sumbangannya terhadap perkembangan ilmu, kegunaan
praktis (bila ada), hubungan dengan penelitian lain Kegunaan yang lebih umum.
3).Tujuan penelitian
4). Manfaat penelitian
b. Bab II Landasan teori
Paparan tentang kerangka acuan atau objek yang sudah digunakan dalam memecahkan masalah. Gambarkan konsep-konsep yang digunakan, pendekatan yang digunakan, gambarkan teori-teori yang pernah ada yang berkaitan dengan masalah yang digarap, mengemukakan asumsi-asumsi dasar sebagai landasan berpikir, dan kemukakan hipotesis bila ada.Umumnya dikemukakan dalam bagian kerangka teoritis atau landasan teori atau teori.
c. Bab III METODE penelitian
Paparan mengenai apa yang dilakukan dalam suatu penelitian (langkah-langkah) yang dilakukan sebelum melakukan suatu penelitian dan dikemas dalam bagian metode penelitian.
d. Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan
Jawaban terhadap pertanyaan apa yang dikemukakan umumnya dikemukakan dalam bagian temuan atau hasil. Hasil-hasil penelitian harus mampu berfungsi sebagai alat pembuktian.
e. Bab V kesimpulan dan saran
Kesimpulan, sebagai pernyataan singkat yang mengungkapkan hasil penyelidikan secara menyeluruh. Saran, sebagai pernyataan yang bertujuan untuk penyempurnaan hasil akhir penyelidikan.
Kesimpulan memuat hasil sesuai dengan tujuan penelitian, penulis harus dapat menjelaskan kepentingan akan temuannya, bukan merupakan pengulangan yang telah dibahas pada bagian pembahasan, harus menceritakan pada pembaca mengapa temuan ini penting, dan bagaimana temuan ini berkontribusikan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta penelitian apa yang harus dilakukan kemudian.
f. Bab VI abstrak
Abstrak adalah suatu bagian uraian yang sangat singkat, jarang lebih panjang dari enam atau delapan baris, bertujuan untuk menerangkan kepada pembaca-pembaca aspek-aspek mana yang tercakup dalam sebuah uraian tanpa berusaha mengatakan apa yang dibicarakan me-ngenai aspek-aspek itu.
g. BAB VII referensi : kutipan, catatan kaki, dan daftar pustaka
Kutipan. Pembuatan skripsi dan karya ilmiah mengharuskan para penulis mencari sumber informasi ilmiah yang diperlukan untuk penulisan tersebut. Pengetahuan ilmiah yang dikutip dari seseorang dipergunakan untuk berbagai tujuan sesuai dengan argumentasi yang diajukan, misalnya untuk mendukung pernyataan penulis atau mendefinisikan sesuatu. Kutipan-kutipan tersebut dapat berbentuk “kutipan langsung” atau “kutipan tidak langsung”. Kutipan langsung yang pendek dimasukkan dalam teks atau tubuh skripsi dengan menggunakan tanda kutip
Catatan kaki atau notasi ilmiah cukup penting untuk diperhatikan dalam menulis karya ilmiah. Notasi ilmiah adalah catatan pendek untuk mengetahui sumber informsi ihniah yang dikutip dalam suatu karya ilmiah.[i] Karena catatan tersebut diletakkan di bagian bawah halaman maka sering disebut catatan kaki atau footnote. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk mengetahui dan mendalami sumber informasi tetapi juga untuk memberikan catatan tambahan tentang suatu informasi dalam penulisan ilmiah tanpa mengganggu keseluruhan penulisan tersebut. catatan kaki mencakup:
(1) nama penulis,
(2) judul tulisan,
(3) tempat penerbitan,
(4) nama penerbit,
(5) tahun penerbitan,
(6) halaman yang dikutip.
Daftar pustaka dapat berupa buku, jurnal, majalah, media masa, kertas kerja, ensiklopedi, internet, dan bahan penerbitan lain (termasuk komunikasi pribadi). Fungsi daftar pustaka:
(a). Sebagai alat untuk melihat kembali sumber asli oleh ilmuwan lain, sehingga ilmuwan
lain dapat melihat benar atau tidaknya pengutipan pernyataan di dalam bahan pustaka
yang digunakan atau bahkan dapat digunakan sebagai alat untuk melihat perkembangan
ilmu.
(b).Untuk mengetahui lebih jauh tentang sumber acuan yang terdapat dalam sebuah catatan
kaki.
(c).Untuk melihat cakupan keilmuan seluruh isi tulisan ilmiah sebagai indikator mutu
isinya, dengan catatan bahwa semakin terspesialisasi bahan pustaka yang digunakan
maka semakin tinggi nilai tulisan ilmiah.
(d). Untuk mengetahui dampak ilmiah dari tulisan ilmiah.
Tata aturan penulisan daftar pustaka:
(a). Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis, dari A -Z, dengan patokan pada huruf
pertama dari nama keluarga atau marga penulis.
(b). Penulisan nama orang Indonesia yang lebih dari satu kata, adalah kata kedua dianggap
sebagai nama keluarga dengan disertai tanda-baca koma (,) diikuti singkatan kata
pertama dan diakhiri dengan tanda titik (.). (Catatan: apabila suatu bahan pustaka tidak
terinformasi penulisnya, maka nama penulis tidak boleh ditulis dengan Anonim).
(c). Setelah nama pengarang, berikutnya ditulis tahun penerbitan bahan pustaka dan diakhiri
dengan tanda titik.
(d). Setelah tahun terbit bahan pustaka, berikutnya ditulis judul bahan pustaka yang diketik
miring diakhiri dengan tanda titik (.).
(e). Setelah nama bahan pustaka, selanjutnya ditulis
(1).nama penerbit untuk bahan pustaka berupa buku, dan
(2).nama jurnal beserta volume, nomor, tahun terbit, dan halaman bahan pustaka yang
dibaca untuk artikel ilmiah yang diterbitkan dalam bentuk jurnal.
(f). Bagian terakhir adalah nama kota dari alamat penerbit untuk bahan pustaka berupa buku. (g). Apabila nama penulis dari bahan pustaka yang dirujuk lebih dari satu, maka penulis ke-
2 dan ke-3 urutan kata namanya tetap seperti nama aslinya hanya kata pertama dan/atau
kedua disingkat.
Contoh: Makalah Kalimat Majemuk Bertingkat
KATA PENGANTAR
Dengan ucapan Alhamdulillahirabbilalamin sebagai rasa terima kasih dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT sehinnga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik tak lupa juga kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Sintaksis.
Tentunya dalam penyusunan makalah ini masih mempunyai banyak kesalahan.Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar dalam pembuatan makalah-makalah di masa mendatang lebih baik lagi.Segala saran dan masukan sangat kami harapkan. Kami ucapkan terima kasih
Kendari maret 2011
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam bagian studi “Sintaksis” telah dijelaskan bahwa secara hierarkis kalimat merupakan satuan klausa di bawah tataran wacana.Wacana dibentuk oleh kalimat-kalimat.Perilaku kalimat sebagai unsur pembentuk wacana sangat beragam. Ada yang secara potensial dapat berdiri sendiri, namun ada juga yang memiliki ketergantungan dengan kalimat yang lain. Ada kalanya kaimat bentuk oleh kata, frase, atau dapat juga oleh klausa.
Sebagian diantara kita(penutur bahasa indonesia), sering meragukan akan perbedaan antara kalimat dan klausa. Dalam hubungan degan kalimat merupakan suatu konstituen dasar.Klausa adalah merupakan satu satuan gramatikal yang secara aktual dan potensial dapat menjadi kalimat.Di dalam pertuturan ke dalam sebuah klausa dapat diberikan intonasi final sehingga terbentuklah sebuah kaimat.
Mengenai intonasi final ini, yang memberi ciri khas kalimat ada 3 buah yaitu: intonasi deklaratif yang dalam bahasa tulis dilambangkan dengan titik,intonasi interrogatif yang dalam bahasa tulis dilambangkan dengan tanda titik, Tanya; dan intonasi seru yang ditandai dengan tanda seru.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah “mendeskripsikan Jenis kalimat majemuk bertingkat (subordinatif)”.
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui bentuk kalimat majemuk bertingkat (subordinatif).
1.4 Manfaat
Manfaat dari dari makalah ini adalah selain kita dapat melihat bentuk kalimat majemuk bertingkat, kita juga dapat mengetahui jenis-jenis kalimat majemuk bertingkat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kalimat Majemuk bertingkat (subordinatif)
Kalimat majemuk bertingkat (subordinatif) biasa juga disebut kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Klausa bebas disebut juga induk kalimat atau klausa atasan. Dan klausa terikat disbut juga induk kalimat atau klausa atasan dan klausa terikat disebut juga anak kalimat atau klasa bawahan(atasan dan bawahan istilah Badudu dari Fokker). Selain itu subordinatif Disebut juga kalimat bersusun karena dapat dianggap adanya lapisan atau susunan yaitu bagian utama(atasan) dan bagian bawahan. Disebut juga bertingkat karena bagian-bagiannya memperlihatkan tingkatan yang tidak sama, ada bagian induk, dan ada bagian yang anaknya. Atau dipandang sebagai suborinasi, artinya bagian yang satu tergantung dari bagian yang lain.
Dengan demikian akan dijumpai sebutan klausa utama dan klausa bawahan, atau ada induk kalimat dan anak kalimat. Tampaklah hubungan antara bagian bagian yang membentuk kalimat bersusun ini tidak setara.Atau klausa-klausa yang membentuk kalimat bersusun itu memperlihatkan hubungan yang tidak setara.Untuk menggabungkan kalimat yang tidak setara itu, digunakan konjungsi subordinatif, seperti: kalau, ketika, meskipun, walaupun, setelah, sebelum, dan sebagainya.
Contoh kalimat majemuk bertingkat (subordinatif):
1. Dia tidak mencuci mobil karena hujan.
Kalimat ini terbentuk dari dua klausa melalui salah satu proses gramatikalisai, yaitu penggabungan dua klausa, ia tidak mencuci mobildan klausahujan.Klausa yang pertama merupakan klausa utama dan klausa yang kedua merupakan klausa bawahan, atau disebut juga klausa terikat.
2. Kalau Dini pergi, Doni pun akan pergi.
Kalimat ini terbentuk dari dua klausa, yaitu doni (pun) akan pergi sebagai klausa utama atau klausa bebas, dan kalau Dini pergi, sebagai klausa bawahan, atau klausa terikat.
3. Susi membaca komik, ketika budi tidur.
Pada kalimat ini terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama atau klausa bebas bebas susi membaca komik dan klausa bawahan (terikat) ketika doni pergi.
4. Meskipun dilarang oleh ibu, rani tetap pergi juga.
Pada kalimat ini terjadi dua klausa, yaitu klausa utamaRani tetap pergi (pun), dan klausa bawahan atau terikat, yaitu meskipun dilarang Ibu.
5. Karena banyak yang tidak datang, rapat dibatalkan.
Kalimat ini dibentuk oleh dua klausa, yaitu rapat dibatalkan dan karena banyak yang tidak datang sebagai klausa bawahan.
2.2 jenis kalimat majemuk bertingkat (kalimat subordinatif)
Kalimat majemuk bertingkat atau subordinatif terdiri atas beberapa jenis diantaranya :
a. Kalimat subordinatif temporal
Kalimat suborinatif temporal menyatakan hubungan waktu. Partikel atau kata tugas yang menyatakan hubungan ini antara lain ketika, sementara,sebelum, semenjak, setelah, bilamana, dan sebagainya.dalam konstruksi hubungan temporal seperti ini dapat dilihat sebagai berikut.
(1) Ketika masih kecil, ia tinggal di rumah kakeknya.
(2) Sejak ayahnya meninggal, ia keluar dari sekolah itu.
(3) Sebelum kamu cuci tangan, kamu tiak boleh makan.
b. Kalimat subordinatif kausal
Kalimat subordinatif kausal menyatakan sebab.Partikel/kata tugas penghubung yang menyatakan hubungan secara eksplisit adalah (oleh) karena, (oleh) sebab, lantaran, dan sebagainya.
Contoh :
(1) Mentang-mentang engkau kaya, janganlah engkau menghambur-hamburkan hartamu.
(2) Karena terlmbat tiba di sekolah, ia hokum guru.
(3) Lantaran anda sering membohonginya, si tidak lagi mempercayai perkataanmu
c. Kalimat subordinatif kondisional
Kalimat ini digunakan untuk menyatakan syarat.Partikel penghubung yang menyatakan hubungan ini adalah kalau, jika, seandainya dan sebagainya.
Contoh :
(1) Kalau engkau mau berusaha, pasti berhasil.
(2) Seandainya saya mampu, saya akan menghancurkan preman-preman kampus itu.
(3) Jika tidak ada bantuan, mereka akan mengadakannya sendiri.
d. Kalimat subordinatif final
Kalimat ini digunakan untuk menyatakan hubungan tujuan atau maksud.Partikel penghubung yang menyatakan hubungan ini adalah supaya, agar untuk dan sebagainya.
Contoh :
(1) Supaya menjadi sehat, ia berolah raga.
(2) Untuk memenuhi undangan kita, mereka datang.
(3) Supaya memasang waker agar terbangun pada waktunya.
e. Kalimat subordinatif konsesif
Digunakan untuk menyatakn hubungan perlawanan atau pertentangan dengan klausa induk. Pertikel penghubung yang menyatakan hubungan ini adalah meskipun, biarpun dan sebagainya.
Contoh :
(1) Kau minum pun obat itu, penyakitmu tidak bisa sembuh.
(2) Bagaimana pun letih lesu badanku, mataku tidak dapat terpejam.
(3) Setinggi-tinggi burung terbang, hinggapnya di kubangan juga.
f. Kalimat subordinatif komparatif
Kalimat subordinatif komparatif menyatakan hubungan pertandingan .hubungan ini dinyatakan secara eksplisit dengan partikel bagai, seperti, ibarat dan sebagainya.
Contoh :
(1) Dipandanginya ayahnya, seolah-olah meminta pertolongan.
(2) Daripada hidup bermusuhan, lebih baik kita bersahabat.
2.3 perapatan fungsi kalimat subordinatif
Kalimat majemuk subordinatif/ tidak setara dapat dirapatkan apabila unsur-unsurnya sama. Perhatikan contoh berikut.
(1) Kami telah pulang.
(2) Kami ingin pulang
(3) Karena kami sudah lelah, kami ingin pulang.
Pada anak kalimat (3) kami sebagai subjek, sedangkan pada induk kalimat juga berfungsi sebagai subjek.Perapatan ditekankan pada induk kalimat sehinnga pada anak kailmat tidak ada lagi.
(4) Kami sudah lelah, kami ingin pulang.
Bukan seperti (5)
(5) karena kami sudah lelah, ingin pulang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat yang terdiri atas dua klausa yang berbeda, yaitu klausa bebas dan klausa terikat.
3.2 Saran
Adapun saran yang kami berikan dalam makalah ini adalah hendaknya mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia lebih memperdalam lagi dalam memperlajari ilmu sintaksis khususnya kalimat majemuk bertingkat (subordinatif).
DAFTAR PUSTAKA
HP, Achmad. 1996/1997. Sintaksis,Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III.
5. BERITA
Lagkah-Langkah Penulisan Berita
Laporan itu berisi 5W+1H, enam unsur yang wajib ada dalam sebuah berita, yakni apa yang terjadi (what/apa), apa penyebabnya atau kenapa terjadi (why/ kenapa), kapan kejadiannya (when), di mana (where), siapa yang terlibat dalam kejadian itu atau siapa aktornya (who), dan bagaimana kejadiannya (how).
Jadi, sebelum dituliskan, kumpulkan dulu data-data tersebut (penuhi unsur 5W+1H), cek dan ricek, tabayun, yakinkah semuanya benar dan akurat.Setelah itu, mulailah menulis berita.
Fakta dan data yang sudah dihimpun dituliskan berdasarkan rumus 5W+1H dengan menggunakan Bahasa Jurnalistik –spesifik= hemat kata, kalimatnya pendek-pendek, baku, dan sederhana; dan komunikatif = jelas, langsung ke pokok masalah (straight to the point), mudah dipahami orang awam.
Komposisi naskah berita terdiri atas Head (Judul), Date Line (Baris Tanggal), yaitu nama tempat berangsungnya peristiwa atau tempat berita dibuat, plus nama media Anda, Lead (Teras) atau paragraf pertama yang berisi bagian paling penting atau hal yang paling menarik, dan Body (Isi) berupa uraian penjelasan dari yang sudah tertuang di Lead.
Berita diawali oleh judul.Judul berita harus ringkas, menggambarkan isi, tapi berupa kalimat lengkap.Minimal terdiri dari subjek dan predikat, mubtada dan khobar.
Contoh, STAIPI Gelar Pelatihan Jurnalistik. STAIPI = Subjek. Gelar = Predikat. Pelatihan Jurnalistik = Objek. Pelatihan Jurnalistik STAIPI Meriah (atau ‘Garing’? Seru?Heboh?Rusuh?).Baiknya yang tadi itu, STAIPI Gelar Pelatihan Jurnalistik.
Judul panjang belum tentu benar.Misal, Seminar Pendidikan Nasional di UPI.Itu belum lengkap; baru subjek.Kenapa dengan Seminar Pendidikan Nasional di UPI?Heboh?Sepi?Rusuh?
Setelah itu, menulis lead atau teras berita, yakni paragraf atau alinea pertama. Rumus termudah dalam menulis kata atau kalimat awal, ikuti salah satu formula ini:
1. Who does what, siapa melalukan apa;
2. Who says what, Siapa mengatakan apa; atau
3. What does what, apa melakukan apa.
Setelah itu, teruskan dengan menuliskan unsur di mana (where), kapan (when), mengapa (why), dan bagaimana (how).Tuangkan semuanya, secara ringkas, dalam teras berita.Isi berita, body, merupakan penjelasan atau perincian dari teras berita.
Contoh Berita:
Merpati MA-60 batal mendarat. Empat pesawat yang akan mendarat dibandara Utarom, kaimana, Papua Barat, sabtu (14/5/2011). Terpaksa tak bias mendarat akibat cuaca buruk, bahkan salah satunya pesawat merpati MA-60 tujuan Nabire-Kaimana-Sorong terpaksa batal mendarat dan kembali ke Nabire.
Kepala bandara Utarom Gagari Moniaga mengaku pesawat merpati MA-60 tujuan Nabire ke Kaimana seharusnya mendarat pukul 11.00 tapi batal mendarat akibat cuaca buruk yakni hujan diserrtai angin kencang. Pesawat sudah berputar-putar beberapa kali guna memastikan bias tidaknya mendarat. Namun, karena cuaca buruk dan pilot Merpati tidak mau mengulangi kejadian serupa pecan lalu.Akhirnya pesawat diterbangkan lagi ke Nabire.
Belum diketahui kapan pesawat Merpati itu akan berangkat kembali ke Kaimana. Sejak pagi cuaca di Kaimana memang banyak kabut, angina kencang, dan awan gelap.
Selain pesawat Merpati, tiga pesawat dari dua maskapai penerbangan juga terkendala cuaca buruk saat akan mendarat. Dua pesawa Ekspress Air, dari Nabire ke Manokwari.Rata-rata terlambat sekitar satu jam.Seharusnya jadwal kedatangan pesawat Ekspress Air dari Nabire pukul 09.30, tapi masuk kebandara sekitar pukul 10.30.Demikian pula manokwari tiba pukul 11.00 dari jadwalnya pukul 10.00.
Adapun pesawat Wings Air juga terlambat mendarat.Begitu cuaca mulai membaik dan setelah menunggu satu jam, semua pesawat berangkat lagi. Terbatasnya fasilitas diBandara Utarom, atau hamper kebanyakan bandara di wilayah papua. Menyulitkan pendaratan pesawat. Minimnya pesawat itu antara lain tak adanya lampu landasan yang berfungsi memandu pesawat mendarat.
6. ARTIKEL
Struktur Artikel
• Judul
• Alinea Pembuka (Lead)
• Alinea Penjelas (Batang Tubuh
• Alinea Penutup (Ending)
Teknik Menulis
• Pilih Tema – bisa juga ditentukan belakangan
• Tentukan Judul
• Susun Alinea Pertama
• Uraikan Tema dalam beberapa Alinea Penjelas (tergantung panjang-pendek tulisan; ilmiah atau
popular)
• Perhatikan Format/Gaya Penulisan
• Eksploitasi Data/Referensi Penting – jadi DRAFT AWAL
• Simpulkan Pendapat dalam Alinea Penutup Awal artikel (judul bisa ditentukan saat ini)
• Edit Ulang Draf Awal
• Langsung dikirimkan ke media massa, atau
• Draf Final artikel dimintakan pendapat kawan sebagai proof reader.
Langkah-Langkah Menulis Artikel
1. Kuasai Topik Artikel yang Anda akan tulis.
Untuk menulis sebuah artikel, anda harus menguasai terlebih dahulu topiknya.Jika anda seorang teknik mesin, tentu sangatlah menguasai tentang mesin. Untuk membahas tentang mesin mobil terbaru misalnya, tidaklah sulit bagi Anda untuk menuliskannya dan ide akan terus mengalir.
2. Buat Judul Yang Menarik Perhatian Orang Untuk Membacanya.
Sebuah tulisan rata-rata yang dibaca pertama kali adalah Judul. Jika Judulnya menarik perhatian, hampir dapat dipastikan orang pasti akan membaca keseluruhan isinya.
3. Buat Garis Besar Tulisan.
Untuk membuat agar artikel Anda tetap sesuai dengan judul, buatlah point – point garis besarnya, sehingga Anda tidak sampai melenceng terlalu jauh.
4. Buat Tulisan yang Langsung pada Point.
Banyak orang tidak punya banyak waktu untuk membaca di internet.Oleh karena itu buatlah tulisan yang langsung mengena sesuai dengan judul yang dibahas.Jangan terlalu bertele-tele.
5. Hindari “me oriented”, dan ganti dengan “you oriented”
Target dari tulisan Anda adalah untuk pengunjung. Saat ini Anda adalah pengunjung yang sedang membaca artikel saya.Kalau Anda cermati, saya selalu menuliskan “Anda, anda dan Anda”. Cara ini akan membuat akan pembaca artikel Anda merasa bahwa merekalah yang sedang Anda ajak bicara. Merekalah yang menjadi perhatian tulisan Anda.Prinsipnya : pikirkan bahwa mereka pasti dapat keuntungan dari tulisan Anda.
6. Buat sebuah kesimpulan di akhir artikel Anda.
Konklusi atau kesimpulan adalah sebagai penutup dari semua pembahasan Anda.Mungkin sebagian pembaca tidak mengerti arah dari pembahasan Anda.Oleh karena itu perlu disimpulkan di akhir maksud dari seluruh pembahasan Anda tersebut.
7. Cantumkan sumber tulisan.
Jika anda menuliskan sebuah artikel dengan mencuplik beberapa kalimat dari sumber lain, cantumkan alamat sumber tersebut di bagian bawah tulisan. Hal ini untuk menghindari tuduhan bahwa Anda adalah “pencuri” ide/pikiran orang lain. Atau dengan kata lain adalah Anda sedang membuat “Plagiat”. Tidak enak bukan jika seandainya pemilik artikel itu berkomentar dan menanyakan dari mana sumber tulisan tersebut padahal Anda tahu bahwa tulisan tersebut berasal dari dia ?Jadilah seorang penulis yang profesional dan jujur. Pembaca tentu akan lebih sangat menghargai tulisan Anda.
Contoh artikel: “UAN DALAM BINGKAI PENDIDIKAN HOLISTIK”
Oleh William Chang |kompas
TERLEPAS dari maksud baik apapun, dampak negatif pemberlakuan Ujian Akhir Nasional (UAN) tak terelakkan.Tindak kekerasan (perusakan sekolah) dan meneguk minuman keras termasuk reaksi atas ketidaklulusan menempuh UAN 2010 (Kompas, 15/6/2010). Selain itu, metode "penilaian" hasil ujian siswa (baca: "pelulusan", "penguntungan" dan "perugian" siswa) perlu dipertanyakan.
Ketajaman intelektual mendapat sorotan istimewa dalam dunia pendidikan formal.Terkesan, keunggulan (arête, virtue) kepribadian seorang anak didik ditakar berdasarkan relativitas angka yang umumnya telah direkayasa.Secara tak langsung, dari satu sisi, sistem ini lebih menghargai pribadi anak-anak berintelektualitas tinggi daripada anak-anak berintelektualitas sedang dan rendah.Ini termasuk berita diskriminatif dalam dunia pendidikan formal.
Demi perbaikan dunia pendidikan, sistem (penilaian) UAN perlu lebih dicermati.Pertama, model soal multiple choice acapkali membingungkan dan model ini dari satu sisi mengajar anak didik untuk berspekulasi dan mereka-reka dalam hidup. Kedua, metode konversi (jelmaan dari sistem "katrol-katrolan") perlu ditinjau ulang, sebab metode ini membuka peluang luas untuk mempermainkan (baca: menyulap) hasil keringat dan perasan otak siswa. Bukan mustahil, kesempatan berpolitik uang akan bertumbuh subur dalam dunia pendidikan formal. Ketiga, anak didik tidak dihadapkan dengan realitas hidup dan hasil perjuangannya sendiri, namun anak-anak didik diperkenalkan dengan budaya rekayasa.
Sistem penilaian UAN pada dasarnya mendidik anak-anak kita untuk mengubah sesuatu tanpa memperhatikan hak pihak lain. Merugikan pihak lain tanpa landasan yang adil. Suatu keberhasilan semu diperoleh tidak melalui proses normal, melainkan melalui sistem spekulatif yang berciri untung-untungan. Ketidakadilan muncul dalam dunia pendidikan formal karena siswa yang berhak menerima nilai semestinya merasa dirugikan oleh sistem.
Sementara itu, terdapat sejumlah siswa diuntungkan oleh sistem ini. Anak didik tidak diajar untuk menghargai hak orang lain sebagaimana mestinya. Biarkan anak didik sendiri yang menentukan hasil keringat mereka tanpa manipulasi yang merugikan dan menguntungkan. Apakah pencapaian 4,01 dengan sendirinya telah menjamin kualitas anak didik dalam dunia pendidikan?
Pribadi berintegritas
Relativitas dimensi intelektual dalam pendidikan formal memang tak tersangkalkan.Akibatnya, kualitas kepribadian anak didik tidak cukup hanya ditakar berdasarkan intelektualitas yang di-angka-kan melalui sistem penilaian tertentu.Secara ideal dan teoretis, dunia pendidikan diharapkan bisa mempersiapkan anak didik berkepribadian integral yang menjunjung tinggi dan mengamalkan nilai-nilai dasar hidup manusia.
Integritas kepribadian anak didik seharusnya mengenal dan memiliki suatu sistem intelektualitas yang saling terkait (interdependent multiple intelligence) yang perlu diperkenalkan dan ditanamkan dalam dunia pendidikan formal (Bpk. Teori multiple intelligence Howard Gardner).Anak didik yang berintelektualitas integral sanggup berkomunikasi dengan diri-sendiri, sesama dan lingkungan hidup sambil memperhatikan nilai-nilai luhur yang seharusnya dijunjung tinggi.Dimensi moralitas jadi bahan pertimbangan dalam pola pikir, bicara dan tindak-tanduk.Suatu pemikiran yang terpaut dengan kenyataan dan pengalaman hidup sangat dibutuhkan.Sistem penilaian UAN secara tak langsung mengajar anak didik untuk mencapai nilai tertentu tanpa mempertimbangkan dimensi moral metode yang diterapkan pada penilaian.
Makna intelektualitas integral direduksi melalui proses penilaian yang terkait dengan angka-angka yang ditentukan oleh pihak lain menurut standar yang dianut. Anak didik berintelektualitas sehat dengan sendirinya menilai sistem penilaian UAN tidak adil dan merugikan pihak yang berhak untuk memperoleh nilai lebih. Anak didik yang belajar sungguh-sungguh akan dirugikan, sedangkan anak didik yang malas belajar akan diuntungkan. (Kompas, 15/6/2004).
Pendidikan holistik
Ke arah manakah pendulum dunia pendidikan formal kita?Metode penilaian UAN mengandung unsur manipulasi pihak yang berkompetensi dalam menentukan hasil usaha dan perjuangan anak didik.Yang lebih tragis adalah pendidikan ketidakadilan di kalangan anak- anak didik. Secara tak sadar dunia pendidikan formal kita sedang mempersiapkan dan melahirkan generasi muda yang menghalalkan sistem "katrol-katrol"-an, mengubah realitas menurut maksud manusia, merugikan pihak lain tanpa rasa bersalah dan diuntungkan dengan jalan haram.
Sistem penilaian UAN perlu mempertimbangkan kerangka holistik pendidikan tanpa meninggalkan cara pandang berperspektif interdisipliner dalam suatu konteks keseluruhan yang membantu manusia untuk lebih memahami dan menyelami makna pendidikan humaniora. Dikotomi klasik yang memisahkan otak- hati, pengetahuan-agama, keindahan-fungsi segera ditinggalkan karena pendekatan ini akan menimbulkan fragmentasi dalam hidup manusia.
Betapapun, metode penilaian UAN perlu ditempatkan dalam bingkai dunia pendidikan holistik tempat manusia belajar hidup bersama dengan yang lain. Ruang kelas menjadi sebuah komunitas. Dunia pendidikan menjadi tempat bagi manusia untuk mengembangkan hubungan-hubungan baik, adil, terbuka, jujur, saling menghormati, tak merugikan pihak lain. Pendidikan ini tidak lagi memprioritaskan kompetisi, tapi proses belajar saling mendukung, kerja sama dan membebaskan. Suatu masyarakat yang lebih baik, adil dan sejahtera menjadi sasaran utama dalam proses pendidikan holistik. Lalu, apakah sistem penilaian UAN mendapat tempat dalam konteks pendidikan ini?
William Chang Pengamat sosial, tinggal di Pontianak
7. Iklan
A. Syarat- syarat iklan:
1.Bahasa Iklan:
a.Menggunakan pilihan kata yang tepat, menarik, sopan, dan logis.
b.Ungkapkan atau majas yang digunakan untuk memikat dan sugestif.
c.Disusun secara singkat dan menonjolkan bagian-bagian yang dipentingkan.
2.Isi Iklan:
a.Objektif dan jujur
b.Singkat dan jelas
c.Tidak menyinggung golongan tertentu atau produsen lain
d.Menarik perhatian banyak orang.
B.Jenis-jenis Iklan
Berdasarkan sifatnya iklan dibedakan atas iklan niaga dan nonniaga.Iklan niaga dibuat untuk mempengaruhi khalayak/masyarakat supaya tertarik untuk memiliki, membeli, dan mengunakan produk yang diiklankan.Iklan non-niaga / layanan masyarakat dibuat untuk menarik perhatian masyarakat sehingga masyarakat mempunyai rasa simpati atau memberikan dukungan terhadap hal yang diiklankan.
Berdasarkan tujuan, iklan dibedakan atas iklan penawaran / permintaan dan iklan pengumuman.Sedangkan berdasarkan ruang (space), iklan dibedakan iklan baris dan displai.Iklan baris adalah iklan yang menggunakan bahasa singkat dan padat. Iklan baris biasanya disusun berdasarkan golongan yang sama. Misalnya: iklan penjualan rumah masuk dalam kolom properti atau rumah dijual.Iklan lowongan pekerjaan dan mencari pekerjaan masuk golongan karier.
C. Cara membuat Iklan
Yang membuat sebuah iklan itu baik atau tidak:
1. Pertama-tama, iklan harus menarik perhatian pembaca dimana iklan tersebut juga harus benar-benar mengungkapkan apa yang ingin anda sampaikan.
2. Iklan harus dapat mengungkapkan semua maksud anda dengan kata-kata seminimal mungkin untuk menghemat biaya operasional anda.
3. Iklan harus membuahkan hasil; entah itu permintaan atau penjualan.
Tujuan utama anda adalah untuk menarik perhatian pembaca. Anda harus membayangkan seolah-olah pembaca sedang menelusuri halaman tempat iklan anda berada dimana terdapat dua atau tiga ratus iklan yang lain. Oleh sebab itu harus ada sesuatu pada iklan anda yang akan membuat pembaca tersebut berhenti menelusuri halaman dan memperhatikan iklan anda! Itulah sebabnya mengapa kata-kata pertama atau kedua dalam iklan anda sangat penting dan pantas untuk mendapat perhatian penuh dari anda.Sebagian besar survey memperlihatkan bahwa kata-kata atau sebagai berikut DAPATKAN PENGHASILAN BESAR.Gampang & Mudah. Dijamin! Penawaran Terbatas. Kirim $1.00.
Berikut adalah elemen dari iklan yang bermutu:
a) Perhatian.
b) Daya tarik.
c) Keinginan.
Tindakan. Elemen terakhir dari iklan anda adalah tentu saja nama dan alamat anda dimana si pembaca akan memberikan tanggapan ke mana ia harus mengirim uangnya atau untuk mengetahui informasi lebih lanjut.
Ketika anda harus menuliskan nomor PO Box anda. Persingkat dengan hanya menuliskan Box 40, atau untuk pengiriman ke daerah pinggiran kota, tulis saja RR1Yang terpenting adalah mengerti aturan-aturan dari penulisan iklan yang menguntungkan, dan mengikutinya.
Contoh Iklan:
“RAHASIA MENGHASILKAN UANG!Bagaimana menulis iklan yang berkemenangan.Sederhana & mudah dipelajari – berikan tanggapan dua atau tiga kali.Segera kirim $1ABC Sales, 10 Main, Anytown, TX 75001.”
Iklan Lowongan Kerja:
“Dibutuhkan segera 10 orang.Perusahaan accessories membutuhkan SPG/SPB. Sms alamat, umur, nama, pendidikan terakhir, paling lambat besok (bukan sales) Hub: 02189299659.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar